Sabtu, 31 Desember 2011

Aplikasi SDS++BOS Merupakan sistem informasi pelaporan bantuan operasional Sekolah yang berbasis ICT (Information Communication Technology) sehingga di desain untuk membantu tim manajemen BOS Sekolah dalam pencatatan dan pelaporan penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). DenganSDS++ BOS Sekolah menjadi lebih mudah dalam mengelola sirkulasi transaksi dan pelaporan BOS secara profesional dan tepat, dikarenakan fungsi utama SDS++BOS sebagai media untuk menciptakan otomasi penghitungan pelaporan sesuai format Buku Panduan BOS disetiap tahunnya.
 Silahkan Download di
https://docs.google.com/viewer?a=v&pid=explorer&chrome=true&srcid=0B5_8MBeKZAIjYmY4NDUyMTktMjg5Zi00M2ZhLWJhZGUtYWU3ODlkMGM2NTZm&hl=en_US

NeoAufklarung in 2012 years

Alhamdulillahirobbil'alamin, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Sekarang kita telah memasuki Januari 2012 atau telah melewati 1 Muharram 1433 H. Tentu kita akan berintrospeksi. Bercermin pada kehidupan kita sendiri. Apa yang telah kita lakukan pada tahun sebelumnya merupakan pelajaran yang berharga guna menjadi manusia yang baik. Manusia yang bijak adalah manusia yang tidak mendholimi diri sendiri maupun orang lain. Kebijakan dalam hidup tentu saja adil pada diri sendiri, orang lain, masyarakat di sekitar maupun makhluk ciptaan Allah SWT baik tumbuhan, hewan maupun lingkungan yang ada di sekitar kita termasuk benda-benda mati. Kesadaran akan kekurangan kualitas hidup menandakan bahwa manusia itu selalu ingat akan keagungan Tuhan semesta alam, Allah SWT.

Pola pikir manusia yang adil adalah manusia yang mau melakukan perhitungan dan evaluasi terhadap amal perbuatan selama tahun yang silam, lebih banyak mana antara pahala dan dosa selama hidup yang lalu?

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."(QS.Al-Hasyr : 18)

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."(QS.Al-A'raf : 96)

Untuk mencapai harapan dan doa kehidupan tahun 2012 M dapat ditempuh melalui usaha-usaha sebagai berikut :
  1. Hifdhu al-aqidah, menjaga akidah dengan berpegang pada syahadat tauhid dan syahadat rosul, karena sebagian umat Islam melakukan perbuatan syirik dan ada juga yang mengaku sebagai nabi palsu.
  2. Hifdhu al-ibadah, menjaga ibadah dengan melaksanakan salat lima waktu melalui salat berjama'ah.
  3. Hifdhu al-mu'amalah, menjaga pergaulan dan hubungan sesama manusia dengan saling menghormati/toleransi agar nilai martabat manusia tetap unggul dan terwujud kehidupan yang aman dan damai.
  4. Hifdhu al-akhlaq, menjaga akhlak yang mulia dari pengaruh perkembangan kemaksiatan dan kemunkaran.
Semoga Allah SWT tetap menolong dan melindungi umat Islam di tahun 2012 dan tahun-tahun berikutnya, sehingga mencapai kehidupan yang sejahtera di dunia dan di akhirat, amin ya robbal 'alamin.

Minggu, 27 November 2011

Sifat-sifat benda padat, cair dan gas

https://docs.google.com/viewer?a=v&pid=explorer&chrome=true&srcid=0B5_8MBeKZAIjYzFkYzU1OGYtOTFjNy00NTM5LTg3OTAtN2UzY2Y5YTdkMTFj&hl=en_US

masis1979 blog: Laporan Kegiatan Pemuda PBK UT

masis1979 blog: Laporan Kegiatan Pemuda PBK UT: lihat di https://docs.google.com/document/d/1NsB-qe2D8ZI3tnZCWmrTPv9JYaUzpKFHAOslpi4c4m8/edit?hl=en_US

Senin, 29 Agustus 2011

Ucapan Idul Fitri

Mawar berseri dipagi Hari
Pancaran putihnya menyapa nurani
Sms dikirim pengganti diri
SELAMAT IDUL FITRI
MOHON MAAF LAHIR BATHIN

Faith makes all things possible.
Hope makes all things work.
Love makes all things beautiful.
May you have all of the three.
Happy Idul Fitri.

MTV bilang kalo MO minta maap g ush nunggu lebaran
Org bijak blg kerennya kalo mnt maap duluan
Ust. Jefri blg org cakep mnt maap gk prl disuruh
Kyai blg org jujur Ga perlu malu utk minta maap
Jd krn Mrs anak nongkrong yg jujur, keren cakep Dan baek
Ya gw ngucapin minal aidzin wal faizin , mohon maaf lahir Dan batin

Satukan tangan,satukan hati
Itulah indahnya silaturahmi
Di Hari kemenangan Kita padukan
Keikhlasan untuk saling memaafkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir Batin
http://tourworldinfo.blogspot.com/2011/08/kata-mutiara-selamat-idul-fitri-1432-h.html



Jumat, 26 Agustus 2011

Hidup untuk memberi manfaat walaupun sekecil pasir. Tiada daya yang dapat kupersembahkan untuk Anda melainkan doa keselamatan dan semoga kesuksesan menyertaimu.

Senin, 27 Juni 2011

Tanggung Jawab Diri Sendiri?

K
ita semua, manusia sebagaimana umumnya, cenderung menyalahkan orang lain untuk kekeliruan atau kemalangan kita sendiri. Pernahkah Anda berpikir bahwa Anda bertanggung jawab untuk kesulitan dan persoalan Anda sendiri? Kesedihan dan duka Anda tidak disebabkan oleh kutukan keluarga yang turun menurun dari generasi ke generasi. Juga tidak disebabkan oleh dosa asal nenek moyang kita yang telah kembali dari bawah kubur untuk menghantui Anda. Kesedihan Anda disebabkan oleh anda sendiri. Kesedihan anda dibuat oleh anda sendiri. Anda yang memenjarakan diri anda; anda pula pembebas diri anda.
Anda harus belajar memikul tanggung jawab kehidupan Anda dan untuk mengakui kelemahan anda sendiri tanpa menyalahkan atau mengganggu yang lain. Ingatlah pepetah kuno : “Orang yang tak beradab selalu menyalahkan orang lain; orang yang setengah beradab menyalahkan diri sendiri dan orang yang benar-benar beradab tidak menyalahkan siapapun”. Sebagai orang beradab, Anda harus belajar bagaimana menyelesaikan persoalan Anda tanpa menyalahkan orang lain. Jika setiap orang berusaha memperbaiki dirinya sendiri, tak akan ada persoalan di dunia ini. Tetapi banyak orang tak berusaha menyadarinya. Mereka lebih suka mencari kambing hitam, mereka melihat keluar diri mereka untuk mencari sumber persoalan mereka. Mereka enggan mengakui kelemahan mereka sendiri dan karenanya mereka mencari kambing hitam dalam individu atau kelompok orang lain.
Pikiran manusia penuh penipuan diri sehingga mereka tidak mau menghadapi kelemahan mereka. Jika ia tidak sengaja melihat kelemahannya ia akan berusaha mencari alasan-alasan untuk membenarkan tindakannya dan untuk menciptakan khayalan-khayalan. Anda harus memiliki keberanian untuk menghadapi kelemahan Anda. Memang mudah untuk melihat kesalahan orang lain; sangat sukar untuk melihat kesalahan sendiri. Anda harus mengakui bila Anda telah menjadi korban kelebihan Anda. Anda harus mengakui bila Anda salah. Jangan mengikuti orang yang tak beradab yang selalu menyalahkan orang lain.
Hadapi kelemahan Anda, jangan menyalahkan orang lain. Anda harus menyadari bahwa Anda bertanggung jawab atas duka dan kesulitan yang datang pada Anda. Anda harus mengerti bahwa pikiran Anda juga membantu menciptakan kondisi yang menimbulkan kesulitan Anda. Anda harus menyadari bahwa setiap saat anda bertanggung jawab atas apapun yang datang pada Anda. Anda harus mengerti bahwa pikiran Anda juga membantu menciptakan kondisi yang menimbulkan kesulitan Anda. Anda harus menyadari bahwa setiap saat Anda bertanggung jawab atas apapun yang datang pada Anda.
Jangan menyalahkan orang lain terimalah Tanggung jawab. Anda harus menjaga pikiran anda dengan mempertahankan pandangan yang benar sehingga kejadian apapun di luar tidak dapat mempengaruhi keseimbangan Anda. Anda berada pada sudut yang rapat. Anda tidak lagi boleh menyalahkan keadaan bila sesuatu tidak beres. Anda tak boleh berpikir bahwa Anda malang, korban nasib atau itikad jahat orang lain.

Tak perduli alasan apapun yang anda berikan, anda harus mencoba mengembangkan tanggung-jawab pribadi atas tindakan anda sendiri dan bukan menyalahkan keadaan.

Last Updated on Kamis, 11 November 2010 10:24

Selasa, 08 Maret 2011

"Lelaki dan Rembulan"

Rembulan di malam hari, lelaki diam seribu basa, hanya memandang, hatinya luka,....hatinya luka,...

Lelaki dan rembulan, bersatu di malam, angin sepoi-sepoi, angin sepoi-sepoi,.....
(lagune Franky Sahilatua)

Senin, 28 Februari 2011

"Para Kanca" (Prakanca)

Yuk,...prakanca dolanan ning njaba,...
Padang bulan padange kaya rina,...
Rembulane,.....hai,..!!! ..sing awe-awe,....
Ngelekake aja pada turu sore,...
Add caption

Selasa, 22 Februari 2011

Bocah kok senenge wadulan karo mbok-e,..?

Herlita Jayadiyanti

Beberapa hal yang melatar belakangi anak menjadi pengadu, antara lain.
1. Mencontoh
Boleh jadi si kecil tumbuh jadi anak pengadu lantaran orang-orang terdekatnya memang berperilaku seperti itu. Coba, deh, selidiki, adakah anggota keluarga yang hobi mengadu? Jangan-jangan malah kita sendiri yang sebentar-sebentar bilang, "Nanti Mama bilangin ke Papa, lo! Biar dijewer sama Papa kalau makannya enggak dihabisin." atau "Nanti Ayah bilangin Bunda, ya, kalau kamu gangguin Ayah terus. Biar nanti disetrap sama Bunda."
Ingat, lo, Bu-Pak, modelling atau peniruan masih cukup dominan di usia ini. Selain, omongan semacam itu cuma membikin si kecil meragukan kemampuan kita menyelesaikan masalah. Soalnya, yang tertangkap di benak si Upik atau si Buyung, kan, memang ketidakmampuan kita. Ia akan berpikir, "Kok, ayahku payah banget, sih, sebentar-sebentar ngadu ke Bunda."

2. Terlalu dimanja
Ini salah satu kesalahan kita sebagai orang tua: tak tega pada anak. Hingga, tanpa sadar kita cenderung memberlakukan kebiasaan-kebiasaan yang membuat si kecil jadi tak mandiri. Misal, selalu menyuapi makan, memandikan, memakaikan baju, menolong mengambilkan ini-itu, dan sebagainya. Bahkan, tak jarang kita biarkan si kecil terlayani semua kebutuhannya hanya cukup dengan berteriak, "Mbak!" memanggil pembantu atau pengasuhnya. Hingga, untuk tugas-tugas sederhana pun semisal mengambil minum dan membuka sepatu, si kecil akan memanggil pembantu/pengasuhnya.
Hati-hati, lo, Bu-Pak, kebiasaan ini bukan hanya berlangsung di rumah, tapi juga akan berlanjut ke "sekolah"; sebentar-sebentar ia memanggil gurunya untuk minta bantuan. Yang lebih parah, bisa menumbuhkan perilaku bossy, terutama dalam pergaulan dengan teman-temannya. Jika sudah begitu, ia bisa dijauhi lingkungan sosialnya.
Bukan berarti si kecil tak boleh dibantu, lo. Hanya saja, dalam batas-batas tertentu, ia harus mulai dilepas. Paling tidak, untuk tugas-tugas sederhana yang berkaitan dengan dirinya sendiri seperti makan, mandi, buka-pakai baju, dan lainnya. Dengan begitu, kemandiriannya perlahan-lahan tumbuh. Jangan lupa, di usia ini anak diharapkan bisa menyelesaikan segala persoalannya sesuai kemampuannya. Kita memang harus sedikit tega pada si kecil, ya, Bu-Pak.

3. Cari Perhatian
Bukan tak mungkin si kecil terbiasa mengadu hanya karena ia membayangkan nikmatnya mendapat perhatian dari guru atau orang tua. "Aku juga mau, ah," begitu pikirnya setiap kali ada temannya mengadu dan guru menanggapi atau adik/kakaknya mengadu dan ayah/ibu menanggapi. Padahal, mengadu yang sering merupakan bentuk pelarian dari ketakmampuan menyelesaikan masalah, bila tak direm, akan berdampak fatal. Anak terbentuk jadi pribadi yang terbiasa cari selamat sendiri, atau bahkan tega "mengorbankan" teman/adik/kakak, misal.
Terlebih bila guru/orang tua tak cermat, hingga mudah termakan pengaduan anak, "Bu, si A mukul," padahal sebetulnya tidak. Bila tak jeli melihat situasi, guru/orang tua pun akan salah menilai anak yang mengadu tadi. Sementara anak akan berpikir ia bisa memanfaatkan orang lain hanya dengan mengadu. Celaka, kan, Bu-Pak? Nah, untuk mencegah hal-hal seperti ini, kita memang perlu bersikap bijak dalam arti, kapan harus menanggapi pengaduan anak dan kapan pula perlu bersikap cuek.

4. Butuh Perlindungan
Dalam banyak hal, dengan segala keterbatasannya, anak memang sering merasa tak berdaya. Nah, dalam keadaan tak berdaya inilah, si kecil merasa perlu lari pada orang tua atau gurunya. Dengan kata lain, ia meminta kita atau gurunya menjadi perpanjangan tangannya dalam menyelesaikan masalah. Soalnya, di kelas siapa lagi, sih, yang pantas dianggap sebagai tokoh yang mampu melindungi selain guru? Sementara di rumah, cuma ayah-ibunya, kan?
Tentu hal ini tak boleh dibiarkan. Jangan lupa, anak terus tumbuh dan berkembang. Selama di TK, tuntutan semacam ini mungkin tak menimbulkan masalah buat guru. Namun setelah duduk di SD ketika guru-gurunya sudah tak seramah seperti di TK dan lingkungan sosialisasinya semakin "liar" sementara orang tua pun tak setiap saat bisa menolongnya, maka anak-anak yang terbiasa kelewat dilindungi jadi enggak percaya diri. Kebiasaan mengadu mengundang anak jadi pribadi cengeng yang selalu bergantung pada orang lain, padahal dunia butuh orang-orang yang tough alias tahan banting.

5. Kurang Pergaulan
Anak-anak yang kemampuan bergaulnya dengan teman sebaya kurang diasah, akan tumbuh menjadi anak yang tak bisa menyelesaikan konflik. Anak-anak seperti ini, besar kemungkinan punya ikatan begitu kuat dengan
sosok ibu di rumah. Hingga, ketika di "sekolah" pun, ia cenderung lebih akrab dengan guru ketimbang teman-temannya. Tak heran bila anak tipe kurang populer ini akhirnya lebih sering jadi tukang mengadu.

Penting diketahui, semasa usia prasekolah, anak harus makin intens berkenalan dengan dunia di luar rumah. Namun hal ini hanya bisa dilakukan bila anak punya keberanian untuk berinteraksi maupun mengucapkan sapaan tertentu yang merupakan bagian dari pergaulan, semisal mengucap salam atau terima kasih, minta tolong, dan lainnya. Dengan demikian, anak akan mampu mengungkapkan perasaannya secara positif. Nah, buat anak kuper alias kurang pergaulan, ini bukan perkara gampang, lo. Hingga, yang paling mudah dilakukannya cuma mengadu, entah kepada guru saat di "sekolah" atau orang tua saat di rumah.
Itulah mengapa, kita harus memberi kesempatan pada anak untuk bergaul seluas-luasnya. Tentu secara bertahap, sesuai perkembangan sosialisasinya seiring usia bertambah. Termasuk mengajarkan berbicara agar kemampuan bahasanya makin berkembang, etika pergaulan seperti sopan santun, belajar berbagi, serta belajar memilih dan memutuskan sendiri.

Apa yang bisa dilakukan orangtua agar anak tidak jadi “pengadu”?
1.Jangan buru-buru melayani aduannya karena itu dapat menyebabkan anak semakin bersemangat untuk mengadukan kelakuan orang lain.
2.Yakinkan anak bahwa dia dapat menyelesaikan sendiri tanpa harus mengadu pada ibunya.
3.Ajarkan untuk asertif
4.Observasi
Itu sebab, Indri minta, baik guru maupun orang tua agar mengobservasi dulu, apakah hal yang diadukan anak memang benar-benar berbahaya. Tentu sebagai orang tua, kita harus jujur, ya, Bu-Pak. Dalam arti, kalau memang bukan hal yang membahayakan, kita pun harus mengakuinya. Kalau tidak, yang terkena dampaknya juga si kecil. Ingat, lo, ia bisa tumbuh jadi orang yang enggak tahan banting jika selalu dilindungi.
Jadi, bila si kecil mengadu pada kita dan kita menganggap pengaduannya lebih pada usahanya untuk menarik perhatian, misal, amat tak bijak bila kita menerima pengaduannya begitu saja. Sebaiknya, saran Indri, libatkan orang lain yang bisa memberi masukan atau mengkonfirmasikan kebenaran pengaduan anak, misal pembantu/pengasuhnya. "Semacam 'interogasi', tapi lakukan secara halus dan tak di depan anak." Dengan begitu, kita jadi bisa tahu apakah pengaduan si kecil merupakan salah satu bentuk cari perhatian, atau memang perlu ditindaklanjuti.
Namun bila si kecil mengadunya pada guru dan guru menilai pengaduannya bukan yang membahayakan, terlebih bila pengaduan serupa kerap dilakukan anak, maka guru perlu mengkomunikasikannya dengan orang tua. Misal, "Di rumah biasanya diapain, ya, Bu, kalau si kecil sering mengadu?" Dari sini bisa terlihat bagaimana pola kebiasaan anak di rumah. Namun ingat, lo, Bu-Pak, kita tak boleh marah pada guru si kecil karena biasanya, kan, orang tua enggak mau anaknya disalahkan. Jangan pula kita menutup diri dari guru hingga tak memberi tahu hal yang sebenarnya terjadi di rumah. Soalnya, dengan kita menutup diri, guru jadi sulit untuk menemukan solusi yang tepat buat mengatasi masalah ini (termasuk masalah-masalah lain yang dihadapi anak di "sekolah").
Nah, kini kita jadi makin paham akan perilaku si kecil, ya, Bu-Pak. Satu hal yang penting, kita pun perlu menjalin kerja sama yang baik dengan guru untuk mengatasi masalah yang dihadapi si kecil.
5.Beri teguran
Padahal, lebih efektif hasilnya bila kita langsung menegur si kecil. Misal, "Enggak boleh begitu, dong, Sayang. Kamu harus makan. Kalau enggak makan, nanti bisa sakit, lo." atau "Nak, Ayah harus menyelesaikan pekerjaan ini. Bila kamu terus mengganggu Ayah, kan, Ayah jadi enggak bisa bekerja. Gimana kalau kamu menggambar dulu di meja kecil itu sementara Ayah menyelesaikan pekerjaan. Kalau Ayah sudah selesai, baru kita main bersama."
http://eccd-rc-mk.blogspot.com/2010/02/kenapa-anak-suka-mengadu.html

Kamis, 03 Februari 2011

Jaranan

Jaranan,....jaranan,..jarane,..jaran Teji
Sing numpak ndara Bei,...sing ngiring para Menteri,..
Je,..jreg nong,..je,..jreg nong, jreg_jreg nong,...
Add caption

Sabtu, 01 Januari 2011

Surga Cinta

Usaha Pencerahan Hidup di Tahun 2011

Alhamdulillahirobbil'alamin, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Sekarang kita telah memasuki Januari 2011 atau telah melewati 1 Muharram 1432 H. Tentu kita akan berintrospeksi. Bercermin pada kehidupan kita sendiri. Apa yang telah kita lakukan pada tahun sebelumnya merupakan pelajaran yang berharga guna menjadi manusia yang baik. Manusia yang bijak adalah manusia yang tidak mendholimi diri sendiri maupun orang lain. Kebijakan dalam hidup tentu saja adil pada diri sendiri, orang lain, masyarakat di sekitar maupun makhluk ciptaan Allah SWT baik tumbuhan, hewan maupun lingkungan yang ada di sekitar kita termasuk benda-benda mati. Kesadaran akan kekurangan kualitas hidup menandakan bahwa manusia itu selalu ingat akan keagungan Tuhan semesta alam, Allah SWT.

Pola pikir manusia yang adil adalah manusia yang mau melakukan perhitungan dan evaluasi terhadap amal perbuatan selama tahun yang silam, lebih banyak mana antara pahala dan dosa selama hidup yang lalu?

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."(QS.Al-Hasyr : 18)

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."(QS.Al-A'raf : 96)

Untuk mencapai harapan dan doa kehidupan tahun 2011 M dapat ditempuh melalui usaha-usaha sebagai berikut :
  1. Hifdhu al-aqidah, menjaga akidah dengan berpegang pada syahadat tauhid dan syahadat rosul, karena sebagian umat Islam melakukan perbuatan syirik dan ada juga yang mengaku sebagai nabi palsu.
  2. Hifdhu al-ibadah, menjaga ibadah dengan melaksanakan salat lima waktu melalui salat berjama'ah.
  3. Hifdhu al-mu'amalah, menjaga pergaulan dan hubungan sesama manusia dengan saling menghormati/toleransi agar nilai martabat manusia tetap unggul dan terwujud kehidupan yang aman dan damai.
  4. Hifdhu al-akhlaq, menjaga akhlak yang mulia dari pengaruh perkembangan kemaksiatan dan kemunkaran.
Semoga Allah SWT tetap menolong dan melindungi umat Islam di tahun 2011 dan tahun-tahun berikutnya, sehingga mencapai kehidupan yang sejahtera di dunia dan di akhirat, amin ya robbal 'alamin.